Menanti sambil mempersiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan sungguh besar sekali manfaatnya lebih lebih bagi
seorang peternak pemula karena dia akan selalu mencari informasi tentang apa
saja yang dibutuhkan bayi domba ketika saatnya lahir tiba.
TIDAKAN MENYAMBUT BAYI DOMBA
Luapan kegembiraan akan hadirnya anggota baru
dari domba kesayangan kita khendaknya diwujudkan dengan tindakan nyata.
1.
Pengecekan
kandang kelahiran dan perlengkapannya.
Yang dimaksud persiapan pada hari menjelang
kelahiran anak domba seyogyanya bukan lagi “pengadaan”
melainkan “pengecekan” kandang dan
perlengkapannya yang sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Periksa apakah
kandang dan perlengkapannya benar benar yakin telah memenuhi syarat dan siap
pakai, apakah semuanya lengkap, tidak ada yang kurang/hilang. Adapun tentang
kandang beserta perlengkapannya secara terperinci DIBAHAS DISINI.
2.
Senantiasa
mencurahkan perhatian pada “cuaca.”
Hujan yang disertai angin kencang, sekalipun
hujan atau angin kencang saja, dan juga musim dingin semuanya merupakan cuaca
sangat buruk yang patut diwaspadai oleh para peternak yang sedang menanti saat
saat kelahiran anak domba. Ketiga factor diatas selalu menimbulkan udara dingin
yang sama sekali tidak bisa diterima oleh anak domba yang baru lahir sehingga
mengakibatkan “stress” dan akibat
dari stress adalah “kematian dini”.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengatasi
ketiga situasi diatas haruslah yang memberi kehangatan didalam kandang,
misalnya; dinding bambu, terpal, jerami kering dan alat pemanas. (BACA
KANDANG).
3.
Hadir
pada saat domba melahirkan.
Dalam keadaan normal,
sekitar 45 menit setelah pecahnya ketuban anak domba akan lahir.
Dengan berpedoman kepada tanda tandanya itu
peternak sudah siap menjadi bidan dihari yang dinanti nantikannya untuk
membantu melancarkan proses persalinan induk domba. Jadi tidak bakal ada alasan
kecolongan.
Proses kelahiran
adalah proses antara hidup dan mati, oleh karenanya mengamati induk domba yang sedang melahirkan adalah
suatu keharusan mengingat cukup sering terjadi “induk domba yang mengalami kesulitan saat melahirkan (distokia)”
yang umumnya diderita oleh domba yang dipelihara dikandang yang diakibatkan
oleh berbagai factor penyebab seperti;
- Bentuk bokong induk yang kecil,
- Anak kembar yang memiliki bobot terlalu besar.
- Posisi janin yang tiidak normal ( salah satu kaki depan melengkung kebelakang, kepala melipat ke belakang, posisi terbalik/nyungsang). Lihat gambar.
- Usia kehamilan yang melampaui batas waktunya.
- Pernah mengalami keracunan makanan saat bunting terutama pada usia kebuntingan 14 hari.
Apabila lewat 45
menit setelah pecahnya ketuban anak domba belum juga keluar itu tanda tanda
induk domba mengalami kesulitan dalam melahirkan, segera memberikan pertolongan
dengan cara
a. Pastikan sepasang tangan anda sudah dibersihkan dengan sabun dan tidak berkuku panjang. kemudian bersihkan vulva (otot vagina) dan sekitarnya dengan menggunakan sabun mandi sampai bersih.
a. Pastikan sepasang tangan anda sudah dibersihkan dengan sabun dan tidak berkuku panjang. kemudian bersihkan vulva (otot vagina) dan sekitarnya dengan menggunakan sabun mandi sampai bersih.
b. Tindakan
berikutnya mengolesi tangan dengan minyak goreng atau vaselin kemudian masukan
tangan anda kedalam vagina induk untuk membetulkan posisi janin. Vagina
memiliki kelenturan fisik, jadi tidak usah khawatir melakukannya asalkan
berhati hati.
c AKTIVITAS
TANGAN DIDALAM VAGINA INDUK DOMBA
pertolongan terhadap induk yang mengalami kesulitan dalam melahirkan.
- Gunakan jari jari tangan anda dengan sentuhan sentuhan lembut untuk merasakan posisi bagian bagian anggota tubuh anak domba.
- Pusatkan pada pencarian kaki, untuk memastikan kaki depan atau belakang yang tersentuh lanjutkan dengan pencarian anggota tubuh yang lain, apabila kepala yang tersentuh maka kaki yang tersentuh tadi kaki depan, andai pantat yang tersentuh berarti kaki belakang. Ciri ciri lain untuk kaki belakang adalah posisi jari yang menghadap ke atas dan yang depan adalah sebaliknya.
- Letakan kepala/pantat janin diantara telunjuk dan jari tengah.
- Kemudian umpama telunjuk sedang bersama sebelah kaki yang telah ditemukan dan posisinya sudah lurus mengarah mulut vagina maka jari tengah digunakan untuk mencari serta meraih kaki yang sebelahnya lagi/yang menekuk dan meluruskannya hingga sepasang kaki anak domba menjadi lurus sejajar.
- Selanjutnya tarik sepasang kaki tersebut dengan mengikuti “irama dorongan dari induk” juga dengan ekstra hati hati, tenang dan perlahan lahan. Ingat anda seorang bidan yang jauh dari sifat “memaksa”.
- Inti dari oprasi ini adalah meluruskan sepasang kaki depan/belakan serta kepala supaya menghadap mulut vagina sedangkan yang ditarik hanyalah sepasang kakinya saja.
- Berbeda bentuk permasalahan (ketidak normalan posisi janin domba) berbeda pula cara penanganny.
posisi yang tidak normal
d. Setelah anak domba berhasil dilahirkan, segera membersihkan “lendir” dilubang hidung dan mulut bisa
menggunakan seutas “jerami kering yang
halus” atau dengan cara memegang sepasang kaki belakang kemudian diayun
ayunkan secara perlahan lahan, tujuannya supaya anak domba bisa bernafas dengan
normal.
e. Biarkan induk menjilati bayinya itu sampai lendir hilang dan bersih sama
sekali.
f. Potong tali pusar dengan menggunakan pemotong yang “steril” dan sisakan
kira kira 2cm, setelah itu oleskan “yodium”
sebagai antiseptic gunanya untuk mencegah penyakit “Radang Pusar.
CATATAN.
- Melihat cara cara penangan kasus ini jelas sekali tidak mungkin dilakukan oleh orang yang baru coba coba. Pendamping yang ahli harus menyertai.
- Betapa pentingnya mempelajari cara penangan kasus ini sejak dini dengan cara ikut bergabung dengan kelompok ternak domba dilingkungan kita karena selain mudah menerima penyuluhan juga mudah ditemui peternak lain yang sama sama sedang menanti kelahiran anak domba. Dengan demikian ketika ada domba milik peternak lain yang melahirkan lebih dulu kita bisa ikut menangani sambil belajar.
Assalamualaikum kang
BalasHapusPerkenalkan saya RICHARD
SAYA MAU NANYA
SAYA PUNYA KAMBING DOMBA BIANGAN YG SEDANG ISI DAN TDK MAU MAKAN,,TAPI SETELAH MELAHIRKAN HANYA 1 YG KELUAR ANAK NYA DAN POSISI PERUT NYA JUGA MASIH BESAR SPRTI MASIH ADA ANAK NYA DAN SETELAH LAHIR ANAK NYA AIR SUSU DARI BIANG NYA TDK KELUAR DAN TETAP TDK NAFSU MAKAN NYA
MOHON SOLUSI NYA KANG??
Trima kasih