a. Parasit Cacing; bisa datang dari tempat yang mungkin tidak disangka oleh sebagian orang seperti: padang rumput dan dedaunan pakan nan hijau ranum tetapi berkeliaran juga bekicot didalamnya. Parasit cacing bisa juga muncul dari sungai/selokan tempat sumber air minum ternak nan jernih mengalir memberi kesejukan tetapi sekaligus tempat siput air berkembang biak. Kemudian kandang yang dianggap bersih dan kokoh tetapi lalat dan serangga bebas berkeliaran didalam dan dilingkungannya menabur wabah parasit cacing mata.
Ancaman penyakit parasit cacing terhadap ternak domba tidak pernah jauh dari lingkungan peternakan. Bekicot, siput air, lalat dan serangga adalah merupakan siklus hidup parasit cacing.
anemia
Menurut hitungannya parasit cacing memang hanya terdiri dari 3 kelas utama:
Trematoda = cacing hisap
Nematoda = cacing gilig
Cestoda = cacing pita.
Namun masing masing kelas
terdiri dari puluhan spesies.
Dan saat ini barang kali
anda sedang bersedih serta bingung tidak mengerti apa yang sedang terjadi
kepada domba anda juga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mari diselidiki
bersama!
Apakah domba kesayangan anda
memperlihatkan salah satu dari gejala gejala seperti dibawah ini?
1.
Gejala - nafsu makan berkurang yang diikuti oleh tingkat pertumbuhan ternak sangat jelek kemudian berat badan menurun sehingga badan
ternak kurus kurus, kondisi seperti ini tentunya mengakibatkan ternak sangat lemah, masih lagi produktifitas susu menurun BAHKAN
hingga kematian.
·
Jawabannya; domba anda
sedang dilanda “penyakit cacingan”. Penyebabnya adalah parasit cacing dari semua spesies yang berasal dari 3
kelas utama parasit cacing; Trematoda
(cacing hisap), Nematoda (cacing
gilig), Cestoda (cacing pita) sama
sama menimbulkan gejala gejala tersebut diatas. Sedangkan untuk menentukan dari
kelas apa parasit cancing yang sedang menggerogoti ternak anda bisa dilihat
dari gejala gejala lain yang
membarengi gejala diatas. Hal ini
barangkali penting utamanya untuk pengobatan.
2.
Gejala; selain gejala seperti
pada point nomor satu domba anda juga mengalami “pendarahan pada perut” dan yang paling parah adalah “domba anda tiba tiba mati tanpa ada tanda
tanda klinis sebelumnya.”
·
Jawabannya; Parasit Cacing Hati (Fasciola hepatica) cacing pemakan hati dan penghisap darah
dari kelas Trematoda.
3.
Gejala; point nomor satu
ditambah “kerusakan pada usus”
kemudian “muncul busung dibawah rahang” timbul
juga “anemia” dan “diare” bahkan sebelum tarap diare
domba anda keburu mati.
·
Jawabannya; Parasit Cacing Lambung (Haemaonchus contortus )
termasuk Kelas Nematoda. Parasit
yang satu ini paling doyan menghisap darah dan zat zat penting ditubuh domba.
4.
Gejala; point nomor satu yang
dibarengi dengan “ kembung”, kalau
berak “tinja berwarna hitam dan lunak
serta bercampur lendir atau darah segar” lalu “domba nampak pucat” dan juga “anemia”.
·
Jawaban; Parasit Cacing Bungkul (Oesophagostomum
sp.); juga dari kelas nematoda hidup disepanjang
usus besar dan menimbulkan bungkul diusus.
5.
Gejala; point nomor satu
ditambah pula “bentuk kulit kasar”
dan “warna bulu kusam”, serta “tinja lembek berwarna kecoklatan” juga
“anemia”.
·
Jawaban; Parasit Cacing Kait (Bunostomum
sp); masih merupakan kelas nematoda. Dinamakan cacing kait
karena bentuk bagian ujung kepalanya melengkung membentuk pengait, hidup
didalam usus halus domba dan memakan jaringan tubuh serta darah.
6.
Gejala; point nomor satu
kemudian domba dihantam penyakit “mencret dengan warna tinja hijau kecoklatan”.
·
Jawaban; Parasit Cacing rambut (Trichostrongylus
sp); tergolong kelas nematoda. Dinamakan demikian karena besar
tubuhnya setebal rambut, hidup didalam usus halus. Parasit ini paling senang
membunuh ternak muda.
7.
Gejala: bersama point nomor
satu, kematian ternak ditimbulkan juga oleh “diare”. Ternak yang bertahan hidup pun tidak akan tumbuh dengan
normal.
·
Jawaban; Parasit Cacing Gelang (Neoascaris
vitulorum); dari Kelas Nematoda
yang betah hidup didalam usus kecil ternak.
8.
Gejala; anda mendapati mata
domba anda “mengeluarkan air mata dengan
berlebihan serta bercampur nanah”, terus gerak geriknya yang selalu “menghindari cahaya matahari” setelah
diperiksa terdapat “peradangan pada
membran mata dan konjungtiva (kelopak mata) bagian dalam” didapati pula “kornea
mata berwarna keruh dan korengan” dan parahnya “tidak respon terhadap antibiotika”
·
Jawabannya; Parasit Cacing Mata (Thelazia Rhodesii); masih dari Kelas Nematoda yang bercokol dibawah
kantung konjungtiva (kelopak mata) dan dibawah kelopak
mata lapisan ketiga. Karena kulitnya
yang kasar menyebabkan iritasi dan peradangan pada kornea.
9.
Gejala;
masih merupakan serentetan dari point nomor satu, gejala yang tampak pada domba
adalah; “selaput mata menjadi pucat”,
kemudian “bulu sangat kusam” terdapat
gejala “endema” dan kalau berak “mencret” bahkan “anemia”.
·
Jawabannya; Parasit Cacing Pita (spesies Moniezea)
dari Kelas Cestoda yang sering
menyerang usus bagian dalam anak domba yang apabila keluar biasanya menggantung
dianus.
b.
Pengendalian;
tidak adil tentunya kalau jawabannya
hanya tentang nama nama sibiang
kerok mah, cara membasminya juga kudu dicari. Wajib! Untungnya banyak merek
obat cacing yang beredar dipasaran. Tapi masalahnya lagi lagi diperlukan
pengalaman alias tidak asal tojosss atawa
asal cekok. Bahayyyyyaa! Jadi harus
bagaimana?
·
Pertama; konsulasi
kedokter hewan dan bertanya Tanya kepada peternak lain disekitar anda yang
sudah berpengalam menggunakan obat cacing yang terbukti ampuh menyembuhkan dan
tidak menimbulkan dampak resistensi.
·
Kedua;
merk obat cacing yang suka digunakan oleh para peternak antaralain: …
“yang direkomendasikan sebelum pemberian
obat; 1. Mulut domba dibasahi terlebihdahulu. 2.
Domba dipuasakan selama 24 jam dan hanya diberi minum sangat baik demi
efektivitas obat.”
ü Dovenix,
sangat efektif untuk mengobati penyakit cacingan yang disebabkan oleh parasit cacing hati. Dosis 0,4 ml/kg
berat badan atau sesuai dengan yang tertulis dikemasan, diberikan secara
Subuktan (SC) = disuntikan kebawah kulit
. Pengobatan dilakukan 3 kali dalam setahun.
ü Benzilmidazole Groups;
biasa digunakan untuk memberantas parasit cacing dari Kelas Nematoda KECUALI
Cacing Mata yang penangannya berbeda. Kelompok obat cacing Benzilmidazole
diantaranya;
Albendazole;
obat ini dilarang digunakan kepada induk yang sedang menyusui dan domba bunting
karena mengakibatkan keguguran . Dosis 5 - 10 mg/kg berat badan atau sesuai
dengan yang tertulis dikemasan. Diberikan secara oral/secara minumam.
Mebendazole; cukup
aman buat ternak bunting. Dosis 3,5 mg/kg berat badan atau sesuai dengan yang
tertulis dikemasan. Baca aturan pakai.
Thiabendazole;
juga cukup aman untuk ternak bunting. Dosis 44 – 46 mg/kg berat badan atau
sesuai dengan yang tertulis dikemasan. Baca aturan pakai. Mebendazole dan
Thiabendazole sering menyebabkan resistensi atawa kira kira parasit jadi kebal
obat.
Dan masih banyak lagi Anthelmintics dari
rumpun lainnya.
ü Penanganan Parasit Cacing Mata;
terdapat beberapa pilihan cara yang digunakan.
1. cacing
dikeluarkan langsung dari mata dengan menggunakan “pinset” setelah pembiusan
local disekitar mata. Bagi anda yang pada mulanya sama seperti saya tidak tahu
“pinset” Tanya saja abah google image L.
2. Campuran
10 ml larutan pencuci mata yang mengandung anestesi (pembiusan) local 2% dengan
40 – 50 ml air bersih, kocok hingga larut terus ambil 10 ml kemudian oleskan
kemata. Tunggu kira kira 2 menit. Setelah itu, cacing dimata dibersihkan dengan
air dingin yang bersih.
3. Pengobatan
dengan menggunakan levamisol, dosis 5 mg/kg
berat badan, yang bisa diberikan secara subuktan (SC) atau disuntikan diotot
dianggap cukup efektif untuk mengatasi cacing mata.
4. Pengobatan menggunakan salah satu dari larutan Levamisol
atau Ivermectin. Keduanya diberikan dalam bentuk larutan 1% yang dioleskan
langsung kepermukaan mata. Jika setelah
pembersihan cacing selesai dan kotoran yang keluar dari mata berwarna keruh
atau putih disarankan mengolesi mata
dengan salep antibiotika atau mengikuti petunjuk yang tertulis dikemasan obat
cacing yang digunakan.
·
Pengobatan
Alternatif;
GETAH PEPAYA MUDA (untuk kelas Nematoda)
Satu
dari sebelas khasiat yang terkandung dalam buah papaya terbukti manjur untuk
pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh parasit cacing didalam tubuh ternak.
Sifat antiseptic dari buah papaya juga mampu menghambat perkembangan bakteri
dalam usus. Dan papain yang terkandung dalam getah merupakan jenis enzyme yang
selain bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh juga bermanfaat sebagai
obat cacing, terutama papain dari getah papaya yang masih muda.
PENGOLAHAN UNTUK DIBUAT OBAT CACING
1.
PENYADAPAN
Pastikan buah dan pohon papaya yang akan
disadap getahnya itu dalam keadaan sehat, bersih dan terbebas dari segala jenis
hama terutama bakicot yang suka tidur dipohon papaya.
Penyadapan getah papaya muda yang masih
dipohon dilakukan pada pagi hari pukul 05:00 – 08:00.
Menyadap getah dengan cara menoreh buah dengan
pisau tajam dan bersih sedalam 1 – 2 mm membentuk garis vertical dari pangkal hingga ujung buah. Torehan yang kedua
dan seterusnya dilakukan dengan cara yang sama dengan jarak antar garis torehan
1 – 2 cm.
Getah yang mengucur dari garis torehan
ditampung kedalam wadah pelastik atau alumunium yang diikatkan kepangkal buah
dengan menggunakan selotip.
Getah yang berada dalam penampungan dimasing
masing buah dituangkan kewadah penampungan terakhir yang lebih besar.
Penyadapan getah dari buah yang sama
dilakukan setiap 4 hari sekali.
2.
PROSES PENGERINGAN GETAH
Sebelum dijemur Getah yang
telah terkumpul dalam wadah dicampur dengan 2 tetes Natrium Bisulfit 30% untuk
setiap 100 ml getah. Proses penjemuran dibawah terik sinar matahari sampai
kering beirkisar ± 8 jam. Atau …
Dioven pada suhu 50º -
60º hingga benar benar kering.
Getah kering dihaluskan
hingga menjadi tepung kemudian disimpan kedalam dos kering dan gelap agar
sewaktu waktu siap diperlukan untuk pengobatan.
3.
ATURAN PAKAI
Setiap 1gram tepung getah
papaya dicampur dengan 5 ml air bersih kemudian diaduk dan akan membentuk
campuran suspensi (sama dengan campuran kopi dan air).
Dosis pengobatan 1.2 gram
getah papaya untuk setiap 1kg berat badan ternak.
Diberikan secara oral bisa
menggunakan selang yang dimasukan kemulut agar obat langsung ke rumen ternak.
Pengobatan dilakukan 3 kali
dalam seminggu.
DAUN PEPAYA (untuk
kelas Nematoda)
Selain getahnya, daun papaya
sedang (tidak terlalu tua atau terlalu muda) boleh dicoba untuk mengobati
penyakit cacingan. Caranya; 3 lembar daun papaya ditambah garam dan air matang
secukupnya dihaluskan dengan blender atau dengan alat lain yang penting halus
lalu diperas menggunakan saringan kemundian 2 - 3 sendok makan dari air perasan
daun papaya tersebut diberikan kepada ternak. Lakukan 3 kali dalam seminggu.
DAUN PARE dan BIJI PARE (untuk
kelas Nematoda)
Bagi kaum hawa pahitnya rasa
daun pare adalah keindahan payudara, konon daun pare bermanfaat untuk
mengencangkan payudaya. Bagi anak yang sedang cacingan daun pare atau biji pare
sudah biasa menjadi pilihan pengobatan. Lalu mengapa tidak dicoba kepada domba?
7gram daun pare segar diceduh
dengan ½ cangkir air panas, usahakan seluruh daun pare teredam sampai air
menjadi dingin. Setelah itu air redaman daun pare yang sudah dingin disaring
kewadah lain yang bersih, tambahkan 1 sendok teh madu, aduk hingga merata lalu
minumkan sebelum makan dipagi hari.
3 Buah biji pare dihaluskan
lalu dicampurkan dengan ½ gelas air hangat, aduk hingga merata lalu diminumkan.
Untuk mengurangi rasa pahit segera beri minum air hangat biasa.
BIJI
LAMTORO (untuk
kelas Nematoda)
Khasiat dari kelompok kacang kacangan yang satu ini sungguh
banyak termasuk diantaranya sebagai obat cacing. bisa digunakan tanpa atau dengan dicampuran bahan bahan lain seperti Temu hitam – tempe busuk – terasi dan garam.
PENGOLAHAN
1. 20 gram biji lamtoro kering digoreng sampai hangus kemudian
dihaluskan.
2. 1 rimpang temu hitam (mirip ganyol), 2 potong tempe busuk, 1
jari terasi, 1 sendok makan garam dapur semuanyan ditumbuk sampai halus.
3. Campurkan serta aduk semua bahan sampai merata kemudian
tambahkan air bersih secukupnya dan minumkan kepada ternak. Mudah mudahan
mujarrrrab. Amin… J
TEPUNG BUAH PINANG (untuk
kelas Nematoda)
1. Adonan nasi hangat dan tepung buah pinang kemudian dikepal
kepalkan lalu ditelankan kedomba. Berikan setiap hari sampai sembuh.
2. 1 biji buah pinang
seger dibuat tepung lalu dicampur dengan 1 gelas air dan minumkan. Dilakukan
setiap hari sampai sembuh.
DAUN TEMBAKAU (untuk
kelas Nematoda)
Selembar
daun tembakau dihaluskan kemudian diceduh dengan segelas air lalu diminumkan
sehari sekali sampai sembuh.
DAUN KELOR (untuk
kelas Nematoda)
3 gagang daun
kelor yang sudah tua dibakar diatas alas yang bersih sampai menjadi abu
kemudian abunya dicampurkan dengan 1 gelas air bersih lalu minumkan. Lakukan
tiap hari satu kali sampai sembuh.
DAUN WARU (untuk
kelas Nematoda)
30 gram
daun waru mudan dan segar ditambah 1 sendok teh daun teh diacampur dengan 1
gelas air kemudian minumkan satukali sehari setiap hari sampai sembuh.
DAUN JAMBU BIJI (untuk
kelas Nematoda)
30 gram
daun jambu biji segar dihaluskan lalu ditambah 1 gelas air bersih dan minumkan
satukali sehari setiap hari sampai sembuh.
DAUN TEMBAKAU UNTUK CACING MATA
Tetesi
bagian mata domba dengan larutan daun tembakau, tunggu 5 menit kemudian ambil
cacing dari mata dengan menggunakan pinset.
c.
Pencegahan;
Pepatah mengatakan
“mencegah lebih baik daripada mengatasi”. Sangat masuk akal pepatah bijak ini
dan patut dijadikan prinsip oleh para peternak sebelum didera ketelanjuran yang
merepotkan. Fakta yang dikemukan peternak senior bahwa domba adalah hewan yang
paling rentan diserang parasit cacing. konon domba muda baru akan memperoleh
kekebalan tubuhnya setelah usia 10 – 12 bulan. Juga induk domba yang dalam
periode melahirkan mulai kehilangan kekebalan tubuhnya dan memerlukan waktu
untuk kembali pulih. Dampak buruk dari ketergantungan terhadap obat kimiawi
adalah tingginya resiko resistensi (parasit menjadi krebal obat). Alhasil
memelihara kesehatan dalam berternak merupakan keniscayaan.
1.
Pakan sehat yang menyehatkan.
Memangnya ada pakan ternak yang sehat tapi tidak menyehatkan?
Jawabannya ada, yaitu pakan yang tumbuh sehat tapi ditempeli
penyakit, pan jadi tidak menyehatkan malah menyakitkan :D
Beberapa peternak senior memberi saran mengenai pakan yang
sehat untuk dikonsumsi ternak.
·
Rumput pakan yang mengandung
protein dan bergizi tinggi terbukti memberi kekebalan tubuh pada ternak.
·
Tanaman rumput pakan yang
dikonsumsi domba harus yang panjangnya sudah lebih dari 6 cm dan pada saat
menyabit rumput yang dipotong haruslah diketinggian batang 6 cm dari permukaan
tanah. Sebab 80% larva cacing parasit berse mayam dirumput yang tingginya 5 cm
kebawah.
·
Jangan menyabit rumput pada
saat embun masih bergelantungan dirumput.
·
Jangan biarkan domba dan merumput
diladang budidaya rumput pakan sebab domba cenderung berak tidak kenal tempat
dan larva cacing parasit ikut dikeluarkan berssama tinja.
·
Hijauan rumput pakan
khendaknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak domba.
·
Rajin memberikan pakan
hijauan yang mengandung Tanin seperti; Mangium (akasia),
sinensis (teh hijau), calothyrsus (kaliandra)
leucocephala (petai cina), sepium
(gamal), dan sawi putih. Terbukti para
tannin dalam hijauan pakan mampu menurunkan tingkat penetasan telur dan
perkembangan larva cacing dalam tinja.
Berikan juga jamur nematophagous sebagai suplemen pakan. Konon
jamur ini mampu membunuh larva cacing parasit dalam tumpukan pupuk kandang.
2.
Minuman Sehat Tradisional dari Kenya.
·
Buah Temebelekan (Lantana
Trifolia) beberapa butir, lalu
ditumbuk sampai halus kemudian campur dengan 1 liter air bersih dan minumkan.
·
Kulit kayu Albasia segar
sepanjang 30 cm ditumbuk lalu dimasukan kedalam air minum
ternak. jangan memberikan air minum yang lain.
4.
Anthelmintics (obat obatan anti parasit cacing) pencegahan.
Pencegahan parasit cacing dengan cara memberikan
anthelmintics kepada domba sehat bukannya tanpa resiko. Ketidak tahu-an
mengenai cara yang tepat dalam penggunaan obat obatan itulah penyebab timbulnya
resistensi yang tidak kalah merepotkannya. Betapa tidak, anggaran belanja obat
perawatan untuk pencegahan telah keluar sicacing malah menjadi adem adem aja
atawa menjadi kebal obat. Untuk itu pertimbangan pemberian anthelmintics
khendaknya berdasarkan kepada;
· Rekomendasi dokter hewan utamanya
mengenai jenis obat beserta dosisnya yang dianggap efektif sebagai pencegahan.
Untuk itu secara berkala peternak harus membawa sampel tinja kedokter hewan
agar diketahui ada atau tidak adanya kandungan dan jenis serta jumlah telur
cacing dalam tinja. Atau;
· Hasil survey dari peternak senior yang sudah
berpengalaman menggunakan anthelmintics pencegahan kepada ternaknya. Atau;
· Nasihat beberapa peternak
senior yang mentargetkan
penggunaan anthelmintics pencegahan hanya untuk domba yang paling rentan saja
seperti anak domba, domba betina bunting dan induk menyusui serta domba yang
baru tiba dipeternakan.
5. Pencegahan penyakit mata.
· Sering mengolesi disekitar
mata dengan minyak keletik atau
repellant lain. Hati hati semprotan langsung kemata saat menggunakan
repellant.
·
Domba harus terbebas dari
segala jenis kutu.
· Jangan membiarkan domba
memasuki kawasan yang dipenuhi tanaman berduri atau tanaman yang mengandung
getah.
· Tanaman pagar disekitar
kandang hanyalah pepohonan yang berdaun rindang tanpa duri.
· Pisahkan domba yang terkena
penyakit mata dari domba sehat untuk mencegah penularan.
6.
Tiga rumpun obat obatan untuk parasit cacing domba dan
kambing.
a. Benzimidazoles
– Febendazole, Albendazole, Oxybendazole, Thiabendazole.
Nama
nama merek dagang yang tergabung dalam rumpun yang dijuluki “white dewomers” ini antara lain: Safeguard, Panacur,
Valbazen dan Synanthic. Konon
semuanya aman digunakan dan berspektrum luas dalam artian dianggap efektif
membunuh berbagai jenis cacing parasit utamanya parasit cacing pita. Sedangkan Alebendazole dianggap efektif terhadap
cacing hati dewasa tetapi dilarang digunakan kepada domba bunting dan domba menyusui.
b.
Nicotinics - Levamisole, Pyrantel, Moratel.
Nama nama merek dagang yang tergabung dalam
rumpun yang dijuluki “clear dewomers”
ini antara lain: Tramisol, Prohibit, Strongid, and Rumatel. Kelompok
ini memiliki daya spectrum yang luas dan
lebih efektif terhadap larva yang tidak aktif namun juga memiliki tingkat
kemanan yang sempit. Pyrantel (Strongid) hanya efektif terhadap cacing dewasa.
Sedangkan Moratel (Rumatel) adalah bahan tambahan pakan oral yang hanya efektif
terhadap cacing dewasa.
c. Macrolytic Lactones - Ivermectin, Doramectin,
Moxidectin, Milbemycins.
Rumpun terbaru didunia obat obatan yang memiliki
daya spectrum sangat luas serta aman untuk digunakan ini terbagi menjadi dua
sub katagori; Ivermectins dan Doramectins – Milbemycins dan Moxidectins. Rumpun
ini dikenal memiliki tingkat keamanan yang luas. Nama nama merek dagang yang
beredar dipasaran diantaranya: Ivomec, Dectomax, Quest,
Cydectin. Dalam uji coba klinis obat
obatan dirumupun ini terbukti efektif sebagai pembunuh cacing yang gigih bahkan juga terhadap parasit
eksternal seperti gigitan lalat bot hidung. Di Virginia telah dilakukan uji coba pengobatan terhadap domba dengan Moxidectin (Cydedtin) pada setiap
selang waktu 8 minggu dan terbukti lebih efektif apabila dibandingan dengan
pengobatan dengan menggunakan Ivermectin pada setiap selang waktu 4 minggu.
***
Baca juga artkel menarik lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda.