Selamat Datang

Selamat datang di blog Pasar Domba Garut pusat investasi usaha peternakan domba Garut di Desa Sindangsari Kec. Sukasari Kab. Sumedang Jawa Barat, Contact Person: Agus Sukradita, phone: 085312882277

Menu

Senin, 30 Juli 2012

Photobucket Sanitasi di peternakan domba

Salah satu program yang sangat penting untuk tetap dipatuhi dipeternakan ialah kegiatan sanitasi. Dengan dilaksanakannya sanitasi secara rutin diharapkan mampu meminimalisir bahkan mencagah wabah berbagai penyakit yang sering mengancam jiwa ternak peliharaan khususnya ternak domba Garut.

a.    Program kebersihan;
  • Kandang harus tetap kering karena kandang yang becek adalah tempat yang sangat dibutuhkan oleh telur dan larva cacing parasit dalam perkembangannya.

TELUR DAN LARVA CACING – VIRUS BOSAN



Tinja dan air kencing merupakan kotoran sehari hari yang paling akrab dengan ternak dan kandang, permasalahan utama selain telur dan larva cacing parasit yang terkandung dalam kotoran ternak ini adalah virus bosan penyebab penyakit malas yang menggerogoti rasa cinta dihati peternak terhadap ternaknya sehingga kesehatan kandang pun terabaikan.

PENGOBATAN VIRUS BOSAN

  1. Kesadaran diri bahwa “dari kandang inilah sumber rezekiku”
  2. Perasaan cinta yang tak pernah padam kepada ternak akan menciptakan semangat untuk tetap mengelola pupuk kandang sebagai bagian dari program kesehatan kandang dan sumber rezeki.
  3. Duit dari pupuk kandang pembasmi virus bosan. Kotoran yang diproduksi ternak adalah produk turunan biasa disebut “Pupuk Kandang” yang semestinya memberi manfaat ganda dari sebuah peternakan, bukannya malah menjadi biang penyakit. Lalu pupuk kandang yang bagaimana yang mendatangkan duit itu? Yang terkenal bebas dari telur dan larva parasit cacing! agar terbebas? Dicintai dulu baru dikelola dengan baik. Caranya? sediakan penampungan khusus kemudian minimal 3 minggu sekali dipindahkan dari kandang sebagai bagian dari program kegiatan kebersihan kandang secara berkala.

  • Perlengkapan Kandang.
Kegiatan membersihkan tempat pakan dan tempat minum dilakukan setiap hari. Tempat pakan dan minum yang dibiarkan kotor cenderung mengundang lalat dan lalat itu penyumbang penyakit mata yang disebabkan oleh parasit cacing mata. Akibatnya pakan dan minuman sehat yang disediakan dengan biaya besar serta menguras tenaga menjadi sia sia hanya karena tempatnya kotor.

  • Lingkungan Kandang
Sebagaimana halnya kondisi dalam kandang yang harus tetap kering, tanah dilingkungan kandang pun sama. Untuk mengetahui kondisi tanah itu kering apa becek tidak perlu harus tergantung kepada musim tetapi juga sampah apapun yang menutupi tanah kudu disapu bersih dan dibakar. Rumput liar juga sampah yang selain mengaburkan penglihatan atas kondisi tanah yang sebenarnya juga tempat nempelnya larva cacing parasit serta tempat bersembunyinya bekicot dan bekicot harus disingkarkan jauh jauh dari lingkungan kandang. Tanah yang bersih dari sampah dan rumput liar akan memudahkan penimbunan tempat tempat becek dengan tanah kering yang steril. yang pada gilirannya akan mencegah perkembangan parasit cacing. idealnya tanah yang sudah kering, bersih dari sampah dan rumput liar disemprot secara keseluruhan dengan obat anti parasit sebagai pencegahan kalau kalau ada larva cacing yang tertinggal.


c. Hewan pencegah parasit yang dikelola dengan baik cukup efektif dalam usaha pencegahan parasit cacing secara biologis seperti:           
         - Itik  Atau Mentok sangat gemar memakan siput air dan bekicot. Kedua hewan ini digembalakan disungai sumber air minum ternak dan sungai pengairan untuk padang rumput budidaya pakan.

         - Cacing tanah terbukti memakan dan membunuh larva cacing parasit atau membawanya kebawah permukaan tanah.

   - Kumbang dimana kotorannya mampu mengurai pupuk kandang sehingga akan menghambat perkembangan larva cacing parasit.

       - Tawon Kecil konon termasuk hewan parasitoid yang menjadi parasit ditubuh serangga dan membunuhnya.

      - Pentungan :D sangat nyata ditakuti anjing liar. Seekor anjing meski diketahui milik Mister Anu tetapi si Mister tidak pernah bertindak sebagai mana mestinya sebagai seorang pemilik tetap saja tergolong anjing liar dan penting untuk dihalau atawa diusir dari komplek peternakan dan areal budidaya pakan karena siapa tahu anjing tersebut telah memakan daging mentah yang terjangkit kista parasit atau telah menyantap kotoran manusia yang sedang cacingan.

d.   Pengasapan disekitar kandang.

Pengasapan atau fogging biasanya dilakukan sore hari menjelang malam. Tujuannya untuk mengusir serangga/lalat dari kandang dan sekitarnya agar tidak numpang tidur ditubuh ternak (mata). Pengasapan dengan pembakaran khendaknya diperhitungkan tingkat keamanannya supaya kasus ternak yang terbakar hidup hidup dikandang tidak terulang lagi.

e.   Biosecurity.

Adalah sangat penting membentengi peternakan dari penyakit yang datang dari luar. Tindakan yang bisa dilakukan meliputii;


  • Memilih peternakan yang dikenal sehat saat membeli domba yang akan dipelihara.
  • Isolasi (pisahkan) semua domba yang baru datang dari peternakan lain supaya tidak terjadi kontak langsung dengan domba domba dipeternakan kita.
  • Pemeriksaan ketat terhadap kendaraan, binatang dan lalulintas orang serta bahan dan peralatan yang masuk kepeternakan kita.
Semoga bermanfaat.

Photobucket Pasteurellosis

Pasteurellosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella yang merupakan bakteri anaerobik fakultatif (bakteri yang mampu bertahan hidup tanpa oksigen dan tetap berfungsi diberbagai kondisi). Pasteurella Multocida dan Mannheimia Haemolytica (Pasteurella Haemolitica) adalah dua spesies Pasteurella yang sering dituding terlibat dalam berbagai penyakit Pasteurellosis baik secara bersama sama maupun sendiri sendiri. Infeksi Pasteurellosis pada ternak domba bisa terjadi setiap saat sepanjang tahun, namun yang terjadi terhadap anak domba biasa terjadi pada bulan September hingga November.

Domba yang terserang Pasteurellosis cenderung memisahkan diri dari kawanan.

Pasteurellosis pada domba

Pneumonia (radang paru paru): umumnya menyerang domba dewasa yang disebabkan oleh infeksi bakteri P Multocida atau P Haemolytica atau oleh keduanya. Tanda tanda klinis seperti “depresi, nafsu makan menurun, batuk batuk, gangguan pernafasan, demam tinggi dan dalam tingkatan akut sering menyebabkan kematian mendadak”.
Septicaemia (keracunan darah): umumnya diderita oleh anak domba muda umur 2 bulan, penyebabnya bakteri Pasteurella haemolytica. Tanda tanda klinis dalam bentuk akut berupa kematian mendadak pada domba.
Mastitis (radang susu): umumnya menyerang domba bunting yang ditandai oleh pembengkakan berwarna kemerah merahan dan panas. Penyebabnya bakteri Pasteurella Haemolotica.
Septicaemia Epizootica (ngorok): penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Pasteurella Multocida tipe 6B. Tanda tanda klinis pada domba yang terinfeksi berupa “timbul bengkak bengkak didada, dileher bagian bawah, dikepala, bisa terdapat juga dibagian dubur, alat kelamin dan dilidah. Mulut menganga dan berbusa juga liidah menjulur keluar dan batuk batuk. Keadaan seperti ini tentu saja diikuti oleh kurangnya nafsu makan akhirnya sulit tidur. Akhirnya …kelaparan – tidak tidur – nyeri nyeri disekujur tubuh – mati!”

Penularan

Penyebaran Pasteurellosis selain masalah gizi buruk juga bisa melalui kontak langsung antara domba yang terinfeksi dengan domba sehat, melalui pakan dan minum yang terkontaminasi kotoran dari hidung dan mulut domba yang terinfeksi dan factor factor predisposisi (kecenderungan dari sesuatu dapat menimbulkan penyakit) seperti; Kandang yang terlalu padat juga ikut mempermudah penyebaran, debu dan polusi yang ditimbulkan oleh asap knalpot kendaraan dapat merusak lapisan didinding trachea (tenggorokan) yang pada giliriran akan dijadikan tempat melekatnya bakteri, kotoran domba yang dibiarkan menumpuk ikut andil dalam memperkaya bakteri dipeternakan, ventilasi didalam kandang yang kurang pengaturannya (musim dingin kedinginan musim panas kepanasan), pasar domba dimana tempat bergerombolnya domba dari berbagai tempat, saat domba berada dalam kendaraan pengangkut dan percampuran domba dipeternakan penggemukan dimana domba datang dari berbagai peternakan.

Pengendalian.

  • Pisahkan domba yang terinfeksi dari kawanan domba sehat.
  • Laporkan kedinas peternankan atau kedokter hewan atawa keketua kelompok peternkan untuk ditindaklanjuti.
  • Pengobatan dengan antibiotika seperti Medoxi-L yang mengandung antibiotika Oxitetracycline dengan dosis 0.5 -2.00 ml. untuk setiap <10 kg. berat badan. 2.00 - 4.00 ml untuk setiap 10 - 50 kg. berat badan. 4.00 - 8.00 ml. untuk setiap > 50 kg. berat badan. Pengobatan diberikan secara Inframuskuler (disuntikan melalui daging/otot) atau secara Subuktan (disuntikan melalui bawah kulit).

Peringatan yang tercantum dalam kemasan meliputi:

  1. Jangan memberikan melebihi 10 ml. dibagian tubuh yang sama pada ternak besar.
  2. Jangan mengkonsumsi susu yang diperah dalam waktu 4 hari setelah penyuntikan.
  3. Menghentikan pemberian Medoxi-L 5 hari sebelum ternak disembelih untuk dikonsumsi.

  • Pemberian antibiotika yang kedua minimal 24 - 28 kemudian setelah pemberian sebelumnya.
  • Pemberian antibiotika pada status pengendalian wabah tidak melebihi 4 hari lamanya untuk mencegah Urelasi (tukak) lambung dan komplikasi ginjal sebagai akibat dari penggunaan antibiotika jangka panjang.

      
Pencegahan





Photobucket Parasit Cacing Pada Ternak Domba.

a. Parasit Cacing; bisa datang dari tempat yang mungkin tidak disangka oleh sebagian orang seperti: padang rumput dan dedaunan pakan nan hijau ranum tetapi berkeliaran juga bekicot didalamnya. Parasit cacing bisa juga muncul dari sungai/selokan tempat sumber air minum ternak nan jernih mengalir memberi kesejukan tetapi sekaligus tempat siput air berkembang biak. Kemudian kandang yang dianggap bersih dan kokoh tetapi lalat dan serangga bebas berkeliaran didalam dan dilingkungannya menabur wabah parasit cacing mata. 

Ancaman penyakit parasit cacing terhadap ternak domba tidak pernah jauh dari lingkungan peternakan. Bekicot, siput air, lalat dan serangga adalah merupakan siklus hidup parasit cacing.

anemia
Menurut hitungannya parasit cacing memang hanya terdiri dari 3 kelas utama:

Trematoda = cacing hisap
Nematoda = cacing gilig
Cestoda = cacing pita.
Namun masing masing kelas terdiri dari puluhan spesies.
Dan saat ini barang kali anda sedang bersedih serta bingung tidak mengerti apa yang sedang terjadi kepada domba anda juga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mari diselidiki bersama!
Apakah domba kesayangan anda memperlihatkan salah satu dari gejala gejala seperti dibawah ini?

1.   Gejala - nafsu makan berkurang yang diikuti oleh tingkat pertumbuhan ternak sangat jelek kemudian berat badan menurun sehingga badan ternak kurus kurus, kondisi seperti ini tentunya mengakibatkan ternak sangat lemah, masih lagi produktifitas susu menurun BAHKAN hingga kematian.

·         Jawabannya; domba anda sedang dilanda “penyakit cacingan”. Penyebabnya adalah parasit cacing dari semua spesies yang berasal dari 3 kelas utama parasit cacing; Trematoda (cacing hisap), Nematoda (cacing gilig), Cestoda (cacing pita) sama sama menimbulkan gejala gejala tersebut diatas. Sedangkan untuk menentukan dari kelas apa parasit cancing yang sedang menggerogoti ternak anda bisa dilihat dari gejala gejala lain yang membarengi gejala diatas. Hal ini barangkali penting utamanya untuk pengobatan.

2.   Gejala; selain gejala seperti pada point nomor satu domba anda juga mengalami “pendarahan pada perut” dan yang paling parah adalah “domba anda tiba tiba mati tanpa ada tanda tanda klinis sebelumnya.”
  
·         Jawabannya; Parasit Cacing Hati (Fasciola hepatica) cacing pemakan hati dan penghisap darah dari kelas Trematoda.

3.   Gejala; point nomor satu ditambah “kerusakan pada usus” kemudian “muncul busung dibawah rahang” timbul juga “anemia” dan “diare” bahkan sebelum tarap diare domba anda keburu mati.
·         Jawabannya; Parasit Cacing Lambung (Haemaonchus contortus ) termasuk Kelas Nematoda. Parasit yang satu ini paling doyan menghisap darah dan zat zat penting ditubuh domba.
4.   Gejala; point nomor satu yang dibarengi dengan “ kembung”, kalau berak “tinja berwarna hitam dan lunak serta bercampur lendir atau darah segar” lalu “domba nampak pucat” dan juga “anemia”.
·         Jawaban; Parasit Cacing Bungkul (Oesophagostomum sp.); juga dari kelas nematoda hidup disepanjang usus besar dan menimbulkan bungkul diusus.
5.   Gejala; point nomor satu ditambah pula “bentuk kulit kasar” dan “warna bulu kusam”, serta “tinja lembek berwarna kecoklatan” juga “anemia”.
·         Jawaban; Parasit Cacing Kait (Bunostomum sp); masih merupakan kelas nematoda. Dinamakan cacing kait karena bentuk bagian ujung kepalanya melengkung membentuk pengait, hidup didalam usus halus domba dan memakan jaringan tubuh serta darah.
6.   Gejala; point nomor satu kemudian domba dihantam penyakit mencret dengan warna tinja hijau kecoklatan”.
·         Jawaban; Parasit Cacing rambut (Trichostrongylus sp); tergolong kelas nematoda. Dinamakan demikian karena besar tubuhnya setebal rambut, hidup didalam usus halus. Parasit ini paling senang membunuh ternak muda.

7.   Gejala: bersama point nomor satu, kematian ternak ditimbulkan juga oleh “diare”. Ternak yang bertahan hidup pun tidak akan tumbuh dengan normal.

·         Jawaban; Parasit Cacing Gelang (Neoascaris vitulorum); dari Kelas Nematoda yang betah hidup didalam usus kecil ternak.
8.   Gejala; anda mendapati mata domba anda “mengeluarkan air mata dengan berlebihan serta bercampur nanah”, terus gerak geriknya yang selalu “menghindari cahaya matahari” setelah diperiksa terdapat “peradangan pada membran mata dan konjungtiva (kelopak mata) bagian dalam” didapati pula “kornea mata berwarna keruh dan korengan” dan parahnya “tidak respon terhadap antibiotika”
·         Jawabannya; Parasit Cacing Mata (Thelazia Rhodesii); masih dari Kelas Nematoda yang bercokol dibawah kantung konjungtiva (kelopak mata) dan dibawah kelopak mata lapisan ketiga. Karena kulitnya  yang kasar menyebabkan iritasi dan peradangan pada kornea.
9.   Gejala; masih merupakan serentetan dari point nomor satu, gejala yang tampak pada domba adalah; “selaput mata menjadi pucat”, kemudian “bulu sangat kusam” terdapat gejala “endema” dan kalau berak “mencret” bahkan “anemia”.
·         Jawabannya; Parasit Cacing Pita (spesies Moniezea) dari Kelas Cestoda yang sering menyerang usus bagian dalam anak domba yang apabila keluar biasanya menggantung dianus.

     b.    Pengendalian; tidak adil tentunya kalau jawabannya  hanya tentang nama nama sibiang kerok mah, cara membasminya juga kudu dicari. Wajib! Untungnya banyak merek obat cacing yang beredar dipasaran. Tapi masalahnya lagi lagi diperlukan pengalaman alias tidak asal tojosss atawa asal cekok. Bahayyyyyaa! Jadi harus bagaimana?
·         Pertama; konsulasi kedokter hewan dan bertanya Tanya kepada peternak lain disekitar anda yang sudah berpengalam menggunakan obat cacing yang terbukti ampuh menyembuhkan dan tidak menimbulkan dampak resistensi.
·         Kedua; merk obat cacing yang suka digunakan oleh para peternak antaralain: … 
“yang direkomendasikan sebelum pemberian obat; 1. Mulut domba dibasahi terlebihdahulu. 2. Domba dipuasakan selama 24 jam dan hanya diberi minum sangat baik demi efektivitas obat.”
ü  Dovenix, sangat efektif untuk mengobati penyakit cacingan yang disebabkan oleh parasit cacing hati. Dosis 0,4 ml/kg berat badan atau sesuai dengan yang tertulis dikemasan, diberikan secara Subuktan (SC) = disuntikan kebawah kulit . Pengobatan dilakukan 3 kali dalam setahun.
ü  Benzilmidazole Groups; biasa digunakan untuk memberantas parasit cacing dari Kelas Nematoda KECUALI Cacing Mata yang penangannya berbeda. Kelompok obat cacing Benzilmidazole diantaranya;
Albendazole; obat ini dilarang digunakan kepada induk yang sedang menyusui dan domba bunting karena mengakibatkan keguguran . Dosis 5 - 10 mg/kg berat badan atau sesuai dengan yang tertulis dikemasan. Diberikan secara oral/secara minumam.
Mebendazole; cukup aman buat ternak bunting. Dosis 3,5 mg/kg berat badan atau sesuai dengan yang tertulis dikemasan. Baca aturan pakai.
Thiabendazole; juga cukup aman untuk ternak bunting. Dosis 44 – 46 mg/kg berat badan atau sesuai dengan yang tertulis dikemasan. Baca aturan pakai. Mebendazole dan Thiabendazole sering menyebabkan resistensi atawa kira kira parasit jadi kebal obat.
Dan masih banyak lagi Anthelmintics dari rumpun lainnya.
ü  Penanganan Parasit Cacing Mata; terdapat beberapa pilihan cara yang digunakan.
1.    cacing dikeluarkan langsung dari mata dengan menggunakan “pinset” setelah pembiusan local disekitar mata. Bagi anda yang pada mulanya sama seperti saya tidak tahu “pinset” Tanya saja abah google image L.
2.    Campuran 10 ml larutan pencuci mata yang mengandung anestesi (pembiusan) local 2% dengan 40 – 50 ml air bersih, kocok hingga larut terus ambil 10 ml kemudian oleskan kemata. Tunggu kira kira 2 menit. Setelah itu, cacing dimata dibersihkan dengan air dingin yang bersih.
3.    Pengobatan dengan menggunakan levamisol, dosis 5 mg/kg berat badan, yang bisa diberikan secara subuktan (SC) atau disuntikan diotot dianggap cukup efektif untuk mengatasi cacing mata.
4.    Pengobatan menggunakan salah satu dari larutan Levamisol atau Ivermectin. Keduanya diberikan dalam bentuk larutan 1% yang dioleskan langsung kepermukaan  mata. Jika setelah pembersihan cacing selesai dan kotoran yang keluar dari mata berwarna keruh atau putih disarankan  mengolesi mata dengan salep antibiotika atau mengikuti petunjuk yang tertulis dikemasan obat cacing yang digunakan.
·         Pengobatan Alternatif;
GETAH PEPAYA MUDA (untuk kelas Nematoda)
Satu dari sebelas khasiat yang terkandung dalam buah papaya terbukti manjur untuk pengobatan penyakit yang diakibatkan oleh parasit cacing didalam tubuh ternak. Sifat antiseptic dari buah papaya juga mampu menghambat perkembangan bakteri dalam usus. Dan papain yang terkandung dalam getah merupakan jenis enzyme yang selain bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh juga bermanfaat sebagai obat cacing, terutama papain dari getah papaya yang masih muda.

PENGOLAHAN UNTUK DIBUAT OBAT CACING
1.    PENYADAPAN
*      Pastikan buah dan pohon papaya yang akan disadap getahnya itu dalam keadaan sehat, bersih dan terbebas dari segala jenis hama terutama bakicot yang suka tidur dipohon papaya.
*      Penyadapan getah papaya muda yang masih dipohon dilakukan pada pagi hari pukul 05:00 – 08:00.
*       Menyadap getah dengan cara menoreh buah dengan pisau tajam dan bersih sedalam 1 – 2 mm membentuk garis vertical dari  pangkal hingga ujung buah. Torehan yang kedua dan seterusnya dilakukan dengan cara yang sama dengan jarak antar garis torehan 1 – 2 cm.
*      Getah yang mengucur dari garis torehan ditampung kedalam wadah pelastik atau alumunium yang diikatkan kepangkal buah dengan menggunakan selotip.
*      Getah yang berada dalam penampungan dimasing masing buah dituangkan kewadah penampungan terakhir yang lebih besar.
*      Penyadapan getah dari buah yang sama dilakukan setiap 4 hari sekali.
2.    PROSES PENGERINGAN GETAH
*      Sebelum dijemur Getah yang telah terkumpul dalam wadah dicampur dengan 2 tetes Natrium Bisulfit 30% untuk setiap 100 ml getah. Proses penjemuran dibawah terik sinar matahari sampai kering beirkisar ± 8 jam. Atau …
*      Dioven pada suhu 50º - 60º  hingga benar benar kering.
*      Getah kering dihaluskan hingga menjadi tepung kemudian disimpan kedalam dos kering dan gelap agar sewaktu waktu siap diperlukan untuk pengobatan.
3.    ATURAN PAKAI
*      Setiap 1gram tepung getah papaya dicampur dengan 5 ml air bersih kemudian diaduk dan akan membentuk campuran suspensi (sama dengan campuran kopi dan air).
*      Dosis pengobatan 1.2 gram getah papaya untuk setiap 1kg berat badan ternak.
*      Diberikan secara oral bisa menggunakan selang yang dimasukan kemulut agar obat langsung ke rumen ternak.
*      Pengobatan dilakukan 3 kali dalam seminggu.

DAUN PEPAYA (untuk kelas Nematoda)
Selain getahnya, daun papaya sedang (tidak terlalu tua atau terlalu muda) boleh dicoba untuk mengobati penyakit cacingan. Caranya; 3 lembar daun papaya ditambah garam dan air matang secukupnya dihaluskan dengan blender atau dengan alat lain yang penting halus lalu diperas menggunakan saringan kemundian 2 - 3 sendok makan dari air perasan daun papaya tersebut diberikan kepada ternak. Lakukan 3 kali dalam seminggu.

DAUN PARE dan BIJI PARE (untuk kelas Nematoda)
Bagi kaum hawa pahitnya rasa daun pare adalah keindahan payudara, konon daun pare bermanfaat untuk mengencangkan payudaya. Bagi anak yang sedang cacingan daun pare atau biji pare sudah biasa menjadi pilihan pengobatan. Lalu mengapa tidak dicoba kepada domba?
*      7gram daun pare segar diceduh dengan ½ cangkir air panas, usahakan seluruh daun pare teredam sampai air menjadi dingin. Setelah itu air redaman daun pare yang sudah dingin disaring kewadah lain yang bersih, tambahkan 1 sendok teh madu, aduk hingga merata lalu minumkan  sebelum makan dipagi hari.
*      3 Buah biji pare dihaluskan lalu dicampurkan dengan ½ gelas air hangat, aduk hingga merata lalu diminumkan. Untuk mengurangi rasa pahit segera beri minum air hangat biasa.

BIJI LAMTORO (untuk kelas Nematoda)
Khasiat dari kelompok kacang kacangan yang satu ini sungguh banyak termasuk diantaranya sebagai obat cacing. bisa digunakan tanpa atau dengan dicampuran bahan bahan lain seperti Temu hitam – tempe busuk – terasi dan garam.

PENGOLAHAN
1.    20 gram biji lamtoro kering digoreng sampai hangus kemudian dihaluskan.
2.    1 rimpang temu hitam (mirip ganyol), 2 potong tempe busuk, 1 jari terasi, 1 sendok makan garam dapur semuanyan ditumbuk sampai halus.
3.    Campurkan serta aduk semua bahan sampai merata kemudian tambahkan air bersih secukupnya dan minumkan kepada ternak. Mudah mudahan mujarrrrab. Amin… J

TEPUNG BUAH PINANG (untuk kelas Nematoda)
1.    Adonan nasi hangat dan tepung buah pinang kemudian dikepal kepalkan lalu ditelankan kedomba. Berikan setiap hari sampai sembuh.
2.     1 biji buah pinang seger dibuat tepung lalu dicampur dengan 1 gelas air dan minumkan. Dilakukan setiap hari sampai sembuh.

DAUN TEMBAKAU (untuk kelas Nematoda)
Selembar daun tembakau dihaluskan kemudian diceduh dengan segelas air lalu diminumkan sehari sekali sampai sembuh.

DAUN KELOR (untuk kelas Nematoda)
3 gagang daun kelor yang sudah tua dibakar diatas alas yang bersih sampai menjadi abu kemudian abunya dicampurkan dengan 1 gelas air bersih lalu minumkan. Lakukan tiap hari satu kali sampai sembuh.

DAUN WARU (untuk kelas Nematoda)
30 gram daun waru mudan dan segar ditambah 1 sendok teh daun teh diacampur dengan 1 gelas air kemudian minumkan satukali sehari setiap hari sampai sembuh.

DAUN JAMBU BIJI (untuk kelas Nematoda)
30 gram daun jambu biji segar dihaluskan lalu ditambah 1 gelas air bersih dan minumkan satukali sehari setiap hari sampai sembuh.

DAUN TEMBAKAU UNTUK CACING MATA
Tetesi bagian mata domba dengan larutan daun tembakau, tunggu 5 menit kemudian ambil cacing dari mata dengan menggunakan pinset.
      c.    Pencegahan;

Pepatah mengatakan “mencegah lebih baik daripada mengatasi”. Sangat masuk akal pepatah bijak ini dan patut dijadikan prinsip oleh para peternak sebelum didera ketelanjuran yang merepotkan. Fakta yang dikemukan peternak senior bahwa domba adalah hewan yang paling rentan diserang parasit cacing. konon domba muda baru akan memperoleh kekebalan tubuhnya setelah usia 10 – 12 bulan. Juga induk domba yang dalam periode melahirkan mulai kehilangan kekebalan tubuhnya dan memerlukan waktu untuk kembali pulih. Dampak buruk dari ketergantungan terhadap obat kimiawi adalah tingginya resiko resistensi (parasit menjadi krebal obat). Alhasil memelihara kesehatan dalam berternak merupakan keniscayaan.

1.    Pakan sehat yang menyehatkan.

Memangnya ada pakan ternak yang sehat tapi tidak menyehatkan?
Jawabannya ada, yaitu pakan yang tumbuh sehat tapi ditempeli penyakit, pan jadi tidak menyehatkan malah menyakitkan :D
Beberapa peternak senior memberi saran mengenai pakan yang sehat untuk dikonsumsi ternak.
·         Rumput pakan yang mengandung protein dan bergizi tinggi terbukti memberi kekebalan tubuh pada ternak.
·         Tanaman rumput pakan yang dikonsumsi domba harus yang panjangnya sudah lebih dari 6 cm dan pada saat menyabit rumput yang dipotong haruslah diketinggian batang 6 cm dari permukaan tanah. Sebab 80% larva cacing parasit berse mayam dirumput yang tingginya 5 cm kebawah.
·         Jangan menyabit rumput pada saat embun masih bergelantungan dirumput.
·         Jangan biarkan domba dan merumput diladang budidaya rumput pakan sebab domba cenderung berak tidak kenal tempat dan larva cacing parasit ikut dikeluarkan berssama tinja.
·         Hijauan rumput pakan khendaknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak domba.
·         Rajin memberikan pakan hijauan yang mengandung Tanin seperti; Mangium (akasia), sinensis (teh hijau), calothyrsus (kaliandra)  leucocephala  (petai cina), sepium  (gamal), dan sawi putih. Terbukti para tannin dalam hijauan pakan mampu menurunkan tingkat penetasan telur dan perkembangan larva cacing dalam tinja.
      Berikan juga jamur nematophagous sebagai suplemen pakan. Konon jamur ini mampu membunuh larva cacing parasit dalam tumpukan pupuk kandang.

2.    Minuman Sehat Tradisional dari Kenya.

·         Buah Temebelekan (Lantana Trifolia) beberapa butir, lalu ditumbuk sampai halus kemudian campur dengan 1 liter air bersih dan minumkan.
·         Kulit kayu Albasia segar sepanjang 30 cm ditumbuk lalu dimasukan kedalam air minum ternak. jangan memberikan air minum yang lain.

4.    Anthelmintics (obat obatan anti parasit cacing) pencegahan.

Pencegahan parasit cacing dengan cara memberikan anthelmintics kepada domba sehat bukannya tanpa resiko. Ketidak tahu-an mengenai cara yang tepat dalam penggunaan obat obatan itulah penyebab timbulnya resistensi yang tidak kalah merepotkannya. Betapa tidak, anggaran belanja obat perawatan untuk pencegahan telah keluar sicacing malah menjadi adem adem aja atawa menjadi kebal obat. Untuk itu pertimbangan pemberian anthelmintics khendaknya berdasarkan kepada;

·        Rekomendasi dokter hewan utamanya mengenai jenis obat beserta dosisnya yang dianggap efektif sebagai pencegahan. Untuk itu secara berkala peternak harus membawa sampel tinja kedokter hewan agar diketahui ada atau tidak adanya kandungan dan jenis serta jumlah telur cacing dalam tinja. Atau;
·       Hasil survey dari peternak senior yang sudah berpengalaman menggunakan anthelmintics pencegahan kepada ternaknya. Atau;
· Nasihat beberapa peternak senior yang mentargetkan penggunaan anthelmintics pencegahan hanya untuk domba yang paling rentan saja seperti anak domba, domba betina bunting dan induk menyusui serta domba yang baru tiba dipeternakan.

5.    Pencegahan penyakit mata.
·     Sering mengolesi disekitar mata dengan minyak keletik atau repellant lain. Hati hati semprotan langsung kemata saat menggunakan repellant.
·         Domba harus terbebas dari segala jenis kutu.
·  Jangan membiarkan domba memasuki kawasan yang dipenuhi tanaman berduri atau tanaman yang mengandung getah.
·     Tanaman pagar disekitar kandang hanyalah pepohonan yang berdaun rindang tanpa duri.
·  Pisahkan domba yang terkena penyakit mata dari domba sehat untuk mencegah penularan.

6.    Tiga rumpun obat obatan untuk parasit cacing domba dan kambing.

a. Benzimidazoles – Febendazole, Albendazole, Oxybendazole, Thiabendazole.
Nama nama merek dagang yang tergabung dalam rumpun yang dijuluki “white dewomers” ini  antara lain:  Safeguard, Panacur, Valbazen dan Synanthic. Konon semuanya aman digunakan dan berspektrum luas dalam artian dianggap efektif membunuh berbagai jenis cacing parasit utamanya parasit cacing pita. Sedangkan Alebendazole dianggap efektif terhadap cacing hati dewasa tetapi dilarang digunakan kepada domba bunting dan domba menyusui.

b.   Nicotinics - Levamisole, Pyrantel, Moratel.
Nama nama merek dagang yang tergabung dalam rumpun yang dijuluki “clear dewomers” ini antara lain: Tramisol, Prohibit, Strongid, and Rumatel.  Kelompok ini memiliki daya spectrum yang  luas dan lebih efektif terhadap larva yang tidak aktif namun juga memiliki tingkat kemanan yang sempit. Pyrantel (Strongid) hanya efektif terhadap cacing dewasa. Sedangkan Moratel (Rumatel) adalah bahan tambahan pakan oral yang hanya efektif terhadap cacing dewasa.

c. Macrolytic Lactones - Ivermectin, Doramectin, Moxidectin, Milbemycins.
Rumpun terbaru didunia obat obatan yang memiliki daya spectrum sangat luas serta aman untuk digunakan ini terbagi menjadi dua sub katagori; Ivermectins dan Doramectins – Milbemycins dan Moxidectins. Rumpun ini dikenal memiliki tingkat keamanan yang luas. Nama nama merek dagang yang beredar dipasaran diantaranya: Ivomec, Dectomax, Quest, Cydectin. Dalam uji coba klinis obat obatan dirumupun ini terbukti efektif sebagai pembunuh cacing  yang gigih bahkan juga terhadap parasit eksternal seperti gigitan lalat bot hidung.  Di Virginia telah dilakukan uji coba pengobatan terhadap domba  dengan Moxidectin (Cydedtin) pada setiap selang waktu 8 minggu dan terbukti lebih efektif apabila dibandingan dengan pengobatan dengan menggunakan Ivermectin pada setiap selang waktu 4 minggu.


***